Menyimak
4/10/2011 08:05:00 PM |
Diposkan oleh:
Hasanudin
Keterampilan Menyimak
1. Pengertian Menyimak
Menyimak memiliki makna mendengarkan atau memperhatikan baik-baik apa yang dikatakan oleh oarang lain. Jelas faktor kesengajaan dalam menyimak sangat besar, lebih besar daripada mendengarkan karena dalam kegiatan menyimak ada usaha untuk memahami apa yang disimaknya sedangkan dalam kegiatan mendengarkan tingkatan pemahaman belum dilakukan. (Sutari dkk 1997 : 17).
Menurut Anderson (dalam Sutari dkk. 1997 : 19) dalam ketrampilan menyimak, kemampuan menangkap dan memahami makna pesan baik yang tersurat maupun yang tersirat yang terkandung dalam bunyi, unsur kemampuan mengingat pesan, juga merupakan persyaratan yang harus dipenuhi oleh pengertian menyimak. Maka dengan demikian menyimak dapat dibatasi sebagai proses besar mendengarkan, menyimak, serta menginterpretasikan lambang-lambang lisan. Menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interperensi untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan, serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan oleh sang pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan (Tarigan 1994 : 28). Menurut Sabarti Akhadi-at (dalam Sutari dkk. 1997 : 19) menyimak ialah suatu proses yang mencakup kegiatan mendengarkan bunyi bahasa, mengidentifikasi, mengintepretasikan dan mereaksi atas makna yang terkandung.
Berdasarkan para ahli dapat disimpulkan bahwa menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarakan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi dan interpretasi untuk memperoleh pesan, informasi, serta memahami makna komunikasi yang disampaikan oleh pembicara melaui ujaran atau bahasa lisan.
2. Tujuan Menyimak
Logan dan kawan-kawan mengklasifikasikan menyimak atas dasar tujuan khusus/spesifik (Sutari dkk 1994 : 32). Menurut mereka ada tujuh ragam menyimak yang perlu dikembangkan melaui pengajaran bahasa bagi siswa di sekolah. Ragam dan penjelasan setiap tujuan menyimak tersebut adalah sebagai berikut ini.
1. Menyimak untuk belajar; melaui kegiatan menyimak seseorang mempelajari beberapa hal yang dibutuhkan. Misalnya para siswa menyimak guru bahasa, sejarah, dan sebagainya, menyimak siaran radio, televisi, diskusi, dan sebagainya.
2. Menyimak untuk menghibur; penyimak menyimak sesuatu untuk menghibur dirinya, misalnya menyimak pembicaraan cerita lucu, dagelan, pertunjukan sandiwara, film dan sebagainya.
3. Menyimak untuk menilai; penyimak mendengarkan dan memahami simakan, kemudian menelaah, mengkaji, menguji, membandingkan dengan pengalaman dan pengetahuan menyimak.
4. Menyimak apresiatif; penyimak memahami, menghayati, mengapresiasi materi simakan. Misalnya menyimak pembacaan puisi, cerita pendek, roman, menyimak pertunjukan sandiwara.
5. Menyimak untuk mengomunikasikan ide dan perasaan penyimak memahami, merasakan gagasan, ide, perasaan pembicara sehingga sambung rasa antara pembicara dengan pendengar.
6. Menyimak deskriminatif; menyimak untuk membedakan suara dan bunyi. Dalam belajar bahasa inggris, misalnya siswa harus bisa membedakan bunyi [i] dan [ã].
7. Menyimak pemecah masalah; penyimak mengikuti uraian pemecah masalah secara kreatif dan analitis yang disampaikan oleh pembicara. Mungkin juga penyimak dapat memecahkan masalah yang dihadapinya secara kreatif dan analitis yang setelah bersangkutan mendapat informasi dari menyimak sesuatu tersebut.
Tujuan orang untuk menyimak itu beraneka ragam. Dalam hal ini kegiatan menyimak mempunyai delapan tujuan menyimak diantaranya yaitu: (1) menyimak untuk belajar; (2) menyimak untuk menikmati; (3) menyimak untuk mengevaluasi; (4) menyimak untuk mengapresiasi; (5) menyimak untuk mengomunikasi; (6) menyimak untuk membedakan bunyi-bunyi; (7) menyimak untuk memecahkan masalah; (8) menyimak untuk meyakinkan (Tarigan 1994:57).
Dari dua pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa penelitian keterampilan menyimak pada pembelajaran menyimak ini mempunyai tujuan untuk mengapresiasi dongeng yang disimak. Dengan tujuan tersebut siswa dapat memahami unsur-unsur yang terkandung dalam dongeng.
Daftar Bacaan
Sutari, Ice Dkk. 1997. Menyimak. Depdikbud
Tarigan, Henry Guntur.1994. Menyimak Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
Artikel Terkait:
Label:
Kebahasaan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Label
- Catatan Kecilku (1)
- Dunia Keluarga (5)
- Dunia Remaja (2)
- Karya Ilmiah (5)
- Kebahasaan (26)
- Kesastraan (10)
- Kumpulan Makalah (10)
- Manajemen Qalbu (13)
- Materi Pramuka (18)
- Pembelajaran (6)
- Riyadhus Shalihin (4)
Subscribe Via Email
About Me
- Hasanudin
- Ketidaksempurnaan adalah hakiki insan Tuhan. Menjadikan lebih sempurna adalah kewajiban Insan terhadap Tuhan, dengan iman dan takwa kepada-Nya. Sebagai seorang insan kita wajib menghargai ketidaksempurnaan sesama.
Followers
Blog Archive
-
▼
2011
(100)
-
▼
April
(28)
- Ketinggian Al-Qur'an
- Majas atau Gaya Bahasa
- Makna Berpacaran
- Sunnah dan Bid'ah
- Program Kegiatan Peserta Didik (Priodik)
- Pengertian Bahasa
- Kajian Prosa Fiksi
- Faktor-faktor Menyimak dan Cara Meningkatkan Keter...
- Meraih Ampunan Alloh
- Makalah Ejaan Yang Disempurnakan
- Ragam dan Manfaat Menyimak
- Menyimak
- Bagaimana Meminang secara Islami?
- Bunga Istimewa
- Penyakit Riya’ dan Gila Popularitas (Hadits ke-1 ...
- Pilih: Ta’aruf atau Pacaran?
- Jangan Takut Bilang Cinta
- Luasnya Kekuasaan Allah Dan Ampunan-Nya
- Kiasan Dasar dalam Kepramukaan
- Meraih Ampunan Alloh
- Menjadi Orang Asing di Dunia
- Beriman dan Istiqomah (Hadits ke-21 Arbain An-Nawawi)
- Fungsi Media Pembelajaran
- As-Sunnah, Wahyu Kedua Setelah Al-Qur`an
- Apa itu Hadits Hasan?
- Kepergian Ibu
- Motto Gerakan Pramuka
- Surga bernama Keluarga
-
▼
April
(28)
0 komentar:
Posting Komentar
Tambahkan Komentar Anda