Tujuan Berbicara
1/27/2011 06:59:00 PM |
Diposkan oleh:
Hasanudin
Tujuan Berbicara
Seorang pembicara dalam menyampaikan pesan kepada orang lain pasti mempunyai tujuan, ingin mendapatkan responsi atau reaksi. Responsi atau reaksi itu merupakan suatu hal yang menjadi harapan. Tujuan atau harapan pembicaraan sangat tergantung dari keadaan dan keinginan pembicara. Secara umum tujuan pembicaraan yaitu: (a) mendorong atau menstimulasi, (b) meyakinkan, (c) menggerakkan, (d) menginformasikan, dan (e) menghibur.Tujuan suatu uraian dikatakan mendorong atau menstimulasi apabila pembicara berusaha memberi semangat dan gairah hidup kepada pendengar. Reaksi yang diharapkan adalah menimbulkan insvirasi atau membangkitkan emosi para pendengar. Misalnya, pidato Ketua Umum Koni di hadapan para atlet yang bertanding di luar negeri bertujuan agar para atlet memiliki semangat bertanding yang cukup tinggi dalam rangka membela negara.Tujuan suatu uaraian atau ceramah dikatakan meyakinkan apabila pembicara berusaha mempengaruhi keyakinan, pendapat atau sikap para pendengar. Alat yang paling penting dalam uraian itu adalah argumentasi. Untuk itu diperlukan bukti, fakta, dan contoh konkret yang dapat memperkuat uraian untuk meyakinkan pendengar. Reaksi yang diharapkan adalah adanya persesuain keyakinan, pendapat atau sikap atas persoalan yang disampaikan.
Tujuan suatu uraian disebut “menggerakkan” apabila pembicara menghendaki adanya tindakan atau perbuatan dari para pendengar. Misalnya, berupa seruan persetujuan atau ketidaksetujuan, pengumpulan dana, penandatanganan suatu resolusi, mengadakan aksi sosial. Dasar dari tindakan atau perbuatan itu adalah keyakinan yang mendalam atau terbakarnya emosi. Tujuan suatu uraian dikatakan menginformasikan apabila pembicara ingin memberi informasi tentang sesuatu agar para pendengar dapat mengerti dan memahaminya. Misalnya seorang guru menyampaikan pelajaran di kelas, seorang dokter menyampaikan masalah kebersihan lingkungan, seorang polisi menyampaikan masalah tertib berlalu lintas, dan sebagainya. Tujuan suatu uraian dikatakan “menghibur”, apabila pembicara bermaksud menggembirakan atau menyenangkan para pendengarnya. Pembicaraan seperti ini biasanya dilakukan dalam suatu resepsi, ulang tahun, pesta, atau pertemuan gembira lainnya. Humor merupakan alat yang paling utama dalam uraian seperti itu. Reaksi atau (response) yang diharapkan adalah timbulnya rasa gembira, senang, dan bahagia pada hati pendengar.
Artikel Terkait:
Label:
Kebahasaan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Label
- Catatan Kecilku (1)
- Dunia Keluarga (5)
- Dunia Remaja (2)
- Karya Ilmiah (5)
- Kebahasaan (26)
- Kesastraan (10)
- Kumpulan Makalah (10)
- Manajemen Qalbu (13)
- Materi Pramuka (18)
- Pembelajaran (6)
- Riyadhus Shalihin (4)
Subscribe Via Email
About Me
- Hasanudin
- Ketidaksempurnaan adalah hakiki insan Tuhan. Menjadikan lebih sempurna adalah kewajiban Insan terhadap Tuhan, dengan iman dan takwa kepada-Nya. Sebagai seorang insan kita wajib menghargai ketidaksempurnaan sesama.
Followers
Blog Archive
-
▼
2011
(100)
-
▼
Januari
(20)
- Pembelajaran Berbicara
- Faktor Penentu Keberhasilan Berbicara
- Bentuk, Perbedaan, Unsur Drama, dan Unsur Pementas...
- Prinsip Dasar dan Metodik Kepramukaan
- Metode Berbicara
- Jenis dan Pandangan terhadap Kegiatan Berbicara
- Tujuan Berbicara
- Definisi Berbicara
- Cracker Traffik (dua langkah meningkatkan traffik)
- Kelemahan Guru dalam Mengajar
- Tinjauan tentang Belajar
- Telaah Buku Teks
- Permasalahan Bahasa
- Kiasan Dasar
- Tujuan Gerakan Pramuka
- Pramuka
- Pernak-Pernik Esai
- Makalah Pendidikan Kewarganegaraan
- Apresiasi Drama
- Apakah Anda Seorang Guru yang Baik
-
▼
Januari
(20)
0 komentar:
Posting Komentar
Tambahkan Komentar Anda